MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM “PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH”



MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM
“PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH”









Di Susun oleh :
Hidayatur Rohman

Pembimbing
H. Ali Mas’ad, M.Pd.I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TARUNA
SURABAYA
2015


KATA PENGANTAR

Pujisyukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan kita limpahan rahmat serta hidayah-Nya,  sehingga makalah  Sejarah Peradaban Islam yang telah diberikan kepada kami dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Penyelesaian tugas ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan para pembaca tentang Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah. Selain itu tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada seluruh aspek yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih sangat jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon kritik serta saran yang membangun sehingga dapat membantu kami dan memajukan kualitas serta kemampuan kami dalam penyusunan makalah. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.


Surabaya,  02  Maret  2015

                                                                                  Penulis



DAFTAR ISI




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Bani umayyah adalah salah satu dari keluarga suku quraisy, keturunan Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf. Pada umumnya sejarawan memandang negative terhadap Muawiyah pendiri dinasti, disamping cara perolehan legalitas kekuasaannya identik dengan tipu muslihat, kelicikan juga diperkuat dengan adanya kebijakan yang mengejudkan, yang tidak pernah dilakukan sebelumnya yaitu pemberlakuan sistim monarchihereditas (kerajaan turun temurun).
Namun demikian, kontribusi dinasti Umayyahpun tidak bisa diabaikan, salah satunya adalah tentang expensi atau perluasan wilayah ini yang bisa dikatakan berhasil meskipun ditengah-tengah kondisi politik yang  kurang mendukung. Hal inilah yang menyebabkan bahwa masa khilafah Umayyah diidentikkan dengan masa perluasan wilayah.
Kejayaan Bani Umayah dimulai pada masa Abdul Malik dan berakhir pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Sepeninggal Umar, kekhalifahan mulai melemah dan akhirnya tumbang. Penyebabnya adalah para khalifah lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan umum. Adapun demikian kemajuan-kemajuan di bidang arsitektur, kesenian dan perdagangan berhasil dicapai pada masa Bani Umayah.


Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan membahasa masalah bagaimana sejarah berdirinya bani Umayyah, khalifah-khalifah pada pemerintahan Bani Umayyah, bagaimana perkembangan  ilmu pada masa itu serta penyebab kemunduran dinasti Bani Umayyah tersebut.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Bani Umayyah ?
2.      Siapa nama-nama para khalifa Bani Umayyah ?
3.      Bagaimana perkembangan ilmu pada masa Bani Umayyah ?
C.     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui sejarah berdirinya Bani Umayyah.
2.      Dapat mengetahui nama-nama para khalifa Bani Umayyah.
3.      Dapat mengetahui perkembangan ilmu pada masa Bani Umayyah.
4.      Dapat mengetahui penyebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah.





BAB II
PEMBAHASAN
A.     Sejarah berdirinya Bani Umayyah
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa al-Rasyidun, (Khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah yang betul-betul teladan menurut nabi. Mereka dipilih melalui proses musyawarah, yang dalam istilah sekarang disebut demokratis. Setelah periode ini, pemerintahan  islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan. Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan, khalifah-khalifah sesudahnya sering bertindak otoriter[1].
Semasa Ali bin Abi Thalib (656-661), umat Islam dilanda badai fitnah akibat terbunuhnya Utsman Ibn Affan. Gelombang perpecahan dan pengkhianatan mewarnai dunia politik masa itu, hingga kekhalifahan jatuh ke tangan Muawiyah.
Bani Umayyah adalah salah satu dari keluarga suku Quraisy, keturunan Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf. Pada umumnya sejarahwan 


memandang negative terhadap Muawiyah-pendiri dinasti, disamping cara perolehan legalitas kekuasaannya identik dengan tipu muslihat, kelicikan juga diperkuat dengan adanya kebijakan yang mengejutkan, yang tidak pernah dilakukan sebelumnya yaitu pemberlakuan system  monarchihereditas (kerajaan turun temurun). Namun demikian, kontribusi dinasti Umayyah pun tidak bisa diabaikan, salah satunya adalah tentang ekspansi atau perluasan wilayah ini yang bisa dikatakan berhasil meskipun ditengah-tengah kondisi politik yang kurang mendukung. Hal inilah yang menyebabkan bahwa masa khilafah umayyah diidentikkan dengan masa perluasan wilayah[2].
Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). Kekhalifahan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak  dengan pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid. Muawiyyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya, “Khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah[3].
Kekuasaan bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya[4].
Pemerintahan ini berdiri setelah khilafah rasyidah dan ditandai dengan terbunuhnya Ali bin Thalib pada tahun 40 H/ 661M. Pemerintahan mereka dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25 Rabiul Awwal 41 H/661 M[5].
Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan khalifah Marwan bin Muhammad di perang Zab pada bulan jumadil Ula tahun 132 H/ 749 M[6].
Dengan demikian, pemerintahan Bani Umayyah ini berlangsung selama 91 tahun. Pemerintahan ini dikuasai oleh dua keluarga dan diperintah oleh 14 orang khalifah dengan Damaskus sebagai ibukotanya[7].
B.     Khalifah pada Masa Bani Umayyah
Dinasti Umayyah yang berkuasa hamper satu abad, selama 90 tahun mempunyai 14 khalifah. Adapun urut-urutan khalifah Umayyah adalah sebagai  berikut :
NO
Nama
Mulai
Berakhir
Lamanya
Umur
1
Muawiyah bin Abi Sufyan
41H = 661 M
60 H = 671
M
19 th 3 bln
80 th
2
Yazid bin Mu’awiyah
60 H = 681 M
64 H = 684 M
3 th 3 bln
38 th

3
Muawiyah II bin Yazid
64 H = 684 M
64 H = 684 M
3 bln
23 thn
4
Marwan bin al-Hakam
64 H = 684 M
65 H = 684 M
9 bln
63 thn
5
Abdul Malik bin Marwan
65 H = 684 M
86 H = 705 M
21 thn
76 thn
6
Walid bin Abdul Malik
86 H = 707 M
96 H = 714 M
9 thn 7 bln
42 thn
7
Sulaiman bin  Abdul Malik
96 H = 741 M
99 H = 717 M
2 thn 8 bln
45 thn
8
Umar bin Abdul Aziz
101 H = 721 M
101 H = 720 M
2 thn 5 bln
39 thn
9
Yazid II bin Abdul Malik
101 H = 721 M
105 H = 724 M
4 thn 1 bln
40 thn
10
Hisyam bin Abdul Malik
105 H = 724 M
125 H = 743 M
19 thn 9 bln
55 thn
11
Walid II bin Yazied
125 H = 743 M
126 H = 744 M
1 thn 2 bln
40 thn
12
Yazied III bin Walied
126 H = 744 M
126 H = 744 M
6 bln
46 thn
13
Ibrahim bin Walid
126 H = 744 M
127 H = 744 M
4 bln
47 thn
14
Marwan II al-ja’diy
127 H = 744 M
132 H = 750 M
5 thn 10 bln
62 thn
Beberapa Khalifah Umayyah yang terbesar adalah Muawiyah, Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz. Namun ada juga yang mengatakan bahwa khalifah Umayyah terbesar adalah Muawiyah ibn Abi Sofyan, Abdul Malik ibn Marwan, Walid ibn Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam ibn Abd Malik. Ada perbedaan dalam mengklasifikasikan khalifah terbesar Bani Umayyah, namun demikian diperlukan bukti-bukti  kebesaran 5 khalifah tersebut[8].
Khalifah-khalifah besar dinasti Bani Umayyah ini adalah Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-680M), Abd Al-Malik ibn Marwan (685-705M), Al Walid ibn Abdul Malik (705-715M), Umar ibn Abd al-Aziz (717-720M), dan Hasyim ibn Abd Al-Malik (724-743M)[9].



C.     Perkembangan Ilmu pada Masa Bani Umayyah
Meskipun masa kepemimpinan bani Umayyah sarat dengan intrik politik internal maupun eksternal yang kemudian menghasilkan perluasan wilayah Islam, mereka tidak melupakan aspek perkembangan intelektual mengingat masa Umayyah merupakan benih bagi munculnya the Golden Age di masa Abbasiyah nanti. Perhatian terhadap dinamika intelektual ini dapat dipahami dari table berikut ini :
No
Bidang
Bukti
1
Kedokteran
1.      Khalifah al-Walid telah memberikan sumbangan berupa pemisahhan antara ahli tentang  penyebab penyakit dengan ahli tentang pengobatan.
2.      Khalifah Umar telah memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariah ke Antiokhia dan harran
2
Kimia
1.      Khalifah Khalid bin Yazid memerintahkan penterjemahan buku-buku kedokteran, kimia dan astrologi dari bahasa Yunani dan Kopti kedalam bahasa Arab
3
Sejarah/Histografi
1.      Ubaid bin syarya penulis sejarah dalam bentuk sirah dan maghazi dan telah menginformasikannya ke muawiyah tentang pemerintahan bangsa arab dahulu dan asal usul ras mereka.
2.      Muncul tokoh-tokoh sejarah seeperti Wahab ibn Munabbih (w. 728M). Kaab al-akhbar (w. 625/654M) dan lainnya.
4.
Arsitek
1.      Adanya usaha untuk meningkat artistic masjid dengan memasukkan seni arsitektur Yunani, Syria dan Persia.
2.      Adanya relief di dinding istana dan pemandian khalifah al-walid ibn abd malik.
5.
Music dan Syair
1.      Munculnya Said bin Miagah (w.714 M) orang yang pertama kali memasukkan nyayian Presia dan Byisantium kedalam bahasa Arab.
2.      Munculnya Imran bin Khatan salah seorang penyair masa umayyah.
6
Aliran Keagamaan
1.      Munculnya aliran Syi’ah, khawarij, murjiah, dan mu’tasila.
2.      Munculnya madrasyah al-Ra’i yaitu kelompok yang menggunakan pemikiran dalam penetapan hukum, dan madrasyah al-Hadist, kelompok yang enggan menggunakan al-Ra’i dalam menetapkan perbuatan hukum.
Table diatas secara jelas menjelaskan betapa masa Umayyah telah muncul Ghirah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang selanjutnya mengalami puncaknya masa Abbasiyah[10].
D.    Kemunduran Bani Umayyah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1.      System pergantian khalifah melalui garis keturunan dan pengaturannya tidak jelas.
2.      Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi dimasa Ali.
3.      Pada masa kekuasaan bani umayyah, pertentangan teknis antara suku Arabia utara (bani Qays) dan Arabia selatan (bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum islam, makin meruncing.
4.      Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah dilingkungan istanah, sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereke mewarisi kekuasaa. Disamping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5.      Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuasaan baru yang dipelopri oleh keturunan al-Abbas ibn Abd Al-Muthalib[11].
Demikianlah masa pemerintahan Bani Umayyah. Sebuah masa yang penuh dengan gerakan politik dan gerakan pemikiran. Tidak disangsikan bahwa masa pemerintahan mereka tidak akan pernah tertandingi oleh masa yang lain dalam hal penaklukan kota dan negeri, dan dari sisi banyaknya manusia yang memeluk islam. Masa pemerintahan mereka memiliki kelebihan tersendiri dalam lembaran sejarah Islam. Patut menjadi kebanggan kaum muslimin hingga masa sekarang ini[12].














BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bani Umayah dimulai dengan pengangkatan Muawiyah sebagai khalifah dengan cara yang tidak demokratis pada tahun 41 H. Selanjutnya sistem kepemimpinan dilangsungkan secara monarchiheridetis (kerajaan turun temurun) selama 91 tahun.
2.      Khalifah-khalifah pada masa Bani Umayyah adalah Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:
a.        Mu’awiyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H/661-680 M),
b.      Yazid bin Mu’awiyah (tahun 61-64 H/680-683 M)
c.       Mu’awiyah bin Yazid (tahun 64-68 H/683-684 M)
d.      Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H/684-685 M)
e.       Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-68 H/685-705 M)
f.       Walid bin ‘Abdul Malik (tahun 86-97 H/705-715 M)
g.      Sulaiman bin ‘Abdul Malik (tahun 97-99 H/715-717 M)
h.      Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (tahun 99-102 H/717-720 M)
i.        Yazid bin ‘Abdul Malik (tahun 102-106 H/720-724 M)


j.        Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H/724-743 M)
k.      Walid bin Yazid (tahun 126 H/744 M)
l.        Yazid bin Walid (tahun 127 H/744 M)
m.    Ibrahim bin Walid (tahun 127 H/744 M)
3.      Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah adalah pada bidang Kedokteran, Arsitektur, Sejarah/History, Kimia, Musik dan Syair dan Aliran keagamaan.
4.      Kemunduran Bani Umyyah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a.       Pengangkatan lebih dari satu putra mahkota dan pengaturan yang tidak jelas dalam proses pergantian khalifah.
b.      Timbulnya fanatisme kesukuan.
c.       Kehidupan para khalifah yang melampaui batas.
d.      Munculnya kekuatan baru dari golongan keagamaan (syi’ah) dan keturunan al-Abbas.
B.     Saran
Demikian yang dapat kami sajikan dalam makalah ini.Mungkin masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi.Kami membuka lebar pintu kritik dan saran bagi yang berkrnan, untuk pembenahan makalah ini.Sehingga kesalahan yang dapat dibenahi, serta menjadi pelajaran untuk pembuatan makalah yang lebih sempurna lagi.















DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Istianah. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Malang: UIN-Malang Press.
Al-Usairy, Ahmad. 2003. Seajarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX .
            Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.




[1] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004). hlm. 42
[2] Istianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam (Malang: UIN-Malang Press, 2008).hlm.43.
[3] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004).hlm. 42.
[4] Ibid., hal. 43
[5] Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003).hlm. 184.
[6] Ibid., hal.184.
[7] Ibid., hal.185.

[8] Istianah Abu Bakar. Op. Cit. hlm. 51-52
[9] Badri Yatim. Op. Cit. hlm. 43
[10] Istianah Abu Bakar, op. cit., hlm. 58-60.
[11] Badri Yatim, Op. Cit. hlm. 48-49.
[12] Ibid Ahmad al-Usairy, Op. Cit. hlm. 212.
Labels:

Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget