BERHARAP
bisa juga dirtikan dengan meminta. Segala aktivitas dan gerak pasti kita selalu
menyelipkan harapan, seperti kita akan berolahraga dan harapannya agar tubuh
sehat, ketika bersedekah pun kita punya harapan lain di dalamnya.
Ketika
kita berharap maka ada tiga keutamaan yang kita peroleh:
Pertama,
keutamaan bersedekah
Kedua,
keutamaan berharap, karena berharap itu sama dengan meminta. Meminta itu sama
dengan beribadah. Beribadah itu berpahala.
Ketiga,
keutamaan iman. Ketika Allah menjanjikan sesuatu, apakah itu kemudaha di dunia
maupun kemudahan di akhirat, kemudian anda berharap di tepatinya janji
tersebut, itu bukan saja boleh tapi harus, karena itulah berharap menjadi
bagian dari iman.
Dalam
harapan ada pernyataan yang disepakati oleh ulama, mengenai harapan sebagian
dari iman.
Jika
seseorang merasa takut kepada Allah dan balasan Allah mungkin itu berupa
kesulitan di dunia maupun di akhirat maka ia akan beribadah. Tanpa takut ia
tidak akan beribadah.
Jika
seorang merasa harap kepada Allah dan balasan Allah mungkin itu berupa
kemudahan di dunia maupun di akhirat, maka ia akan meningkatkan ibadah. Tanpa
harap, ia tidak akan meningkatkan ibadah.
Jika
seseorang merasa cinta kepada Allah, maka ia akan melakukan ibadah yang
terbaik. Tanpa cinta, ia tidak akan melakukan ibadah yang terbaik.
Dengan
kata lain, semakin besar harapan seseorang kepada Allah dan balasan Allah, maka
akan semakin baik pula ibadahnya demikian pula sebaliknya.
Namun,
masih ada juga yang meremehkan, “Ah, itu soal tahapan saja. Kalau pemula,
memang mainnya di tahap takut dan harap”
Memiliki
harapan, tentulah tidak memerlukan waktu dan harga yang lama, oleh karena itu,
berharaplah kepada Allah yang baik-baik maka akan Allah kabulkan permintaan itu
sesuai kadar kesungguhan seseorang. Wallahu a’alam. [Sumber: Percepatan rezeki
dalam 40 hari dengan otak kanan/Karya: Ippho Santosa/Penerbit: PT. Elex Media
Komputindo]
Post a Comment