Orang Muslim beriman bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah firman Allah Ta’ala yang diturunkan kepada manusia terbaik, nabi terbaik, dan rasul termulia, Muhammad saw., sebagaimana Allah Ta’ala menurunkan kitab-kitab yang lain kepada rasul-rasul sebelumnya. Orang muslim juga menyakini bahwa Al-Qur’an Al-Karim dengan hukum-hukumnya itu menghapus semua hukum-hukum pada kitab-kitab samawi terdahulu, sebagaimana risalah pembawanya (Rasulullah saw.) itu menghapus semua risalah terdahulu.
Orang Muslim menyakini bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah Kitab yang mengandung Undang-Undang Rabbani Terbesar. Allah Ta’ala yang menurunkannya menjamin bahwa orang yang mengambilnya, pasti bahagia di kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat, dan mengancam bahwa barang siapa berpaling daripadanya dan tidak mengambilnya, ia pasti celaka di kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Orang Muslim menyakini bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah kitab satu-satunya yang dijamin bersih oleh Allah Ta’ala dari kekurangan, penambahan, pengartian, dan perubahan serta menjamin abadi hingga Dia mengangkatnya pada akhir usia kehidupan ini. orang menyakini itu semua berdasarkan dalil-dalil wahyu, dan dalil-dalil akal.
Dalil-dalil Wahyu
Penjelasan Allah Ta’ala tentang hal tersebut dalam banyak firman-Nya misalnya firman-firman-Nya berikut.
“Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Al-Furqan: 1).
“Kami ceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.” (Yunus: 3)
“Sesungguhnya Kami telah meurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (terhadap orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” (An-Nisa': 105).
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kalian Rasul Kami, menjelaskan kepada kalian banyak dari isi Al-Kitab yang kalian sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari sisi Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap-gulita kepada cahaya terang-benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al-Ma’idah: 15-16).
“Maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha: 123-124)
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan mau pun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan yang Mahabijaksana dan Maha Terpuji.” (Fushshilat: 41-42).
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9).
Pejelasan Rasulullah saw. dalam hadits-haditsnya, misalnya hadits-hadits berikut.
“Ketahuilah, aku telah diberi Al-Kitab (Al-Qur’an) dan diberi hal yang sama dengannya.” (Diriwayatkan Abu Daud, At-Tarmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini shahih).
“Orang yang terbaik diantara kalian ialah orang yang belajar Al-Qur’an, dan mengajarkannya.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
“Tidak boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur’an oleh Allah, kemudian ia membacanya di pertengahan malam dan pertengahan siang. Dan orang yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam dan pertangahan siang.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
“Tidaklah salah seorang dari para nabi, melainkan ia diberi apa yang seperti ayat-ayat yang diimani manusia. Namun yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukan Allah kepadaku. Aku berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya.” (Diriwayatkan Muslim).
“Seandainya Musa atau Isa masih hidup, maka tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali mengikutiku.” (Diriwayatkan Abu Ya’la).
Keimanan miliaran kaum Muslimin bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah kitab Allah Ta’ala, dan wahyu-Nya yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, pembacaan Al-Qur’an oleh mereka, hafalnya sebagian besar dari mereka, dan pengamalan mereka terhadap syari’at dan hukum-hukumnya.
Dalil-Dalil Akal
Cakupan Al-Qur’an Al-Karim terhadap banyak sekali ilmu pengetahuan seperti berikut, padahal nabi yang menerimanya adalah buta huruf yang tidak bisa baca tulis, tidak pernah menemui penulis, atau masuk sekolah:
Pengetahuan tentang alam semesta.
Pengetahuan tentang sejarah.
Pengetahuan tentang perundang-undangan dan hukum.
Pengetahuan tentang perang dan politik.
Kandungan Al-Qur’an Al-Karim terhadap itu semua adalah bukti bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala, dan wahyu dari-Nya. Sebab, akal memutuskan kemunculan ilmu pengetahuan seperti di atas dari orang buta huruf yang tidak bisa baca-tulis.
Allah Ta’ala menurunkan Al-Qur’an menantang manusia untuk membuat seperti Al-Qur’an dengan firman-Nya, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya merka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (Al-Isra': 88).
Allah Ta’ala menantang para pakar bahasa Arab untuk membuat sepuluh surat seperti Al-Qur’an, atau satu surat saja, namun mereka tidak mampu melakukannya.
Ini semua bukti kuat, dan argumen akurat, bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala, dan sama sekali bukan ucapan manusia.
Kandungan Al-Qur’an terdapat banyak sekali informasi tentang hal-hal yang ghaib, dan sebagiannya terjadi persis seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an tanpa tambahan atau pengurangan. (Misalnya, penjelasan Al-Qur’an bahwa orang-orang Persia akan dikalahkan dalam beberapa tahun lagi. Dan betul, tidak lama setelah itu, orang-orang Persia dikalahkan orang-orang Romawi. Allah Ta’ala berfirman, “Aliif laam miim. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negeri yang terdekat dan mereka, sesudah dikalahkan itu, akan menang. Dalam beberapa tahun lagi.” (Ar-Ruum: 1-3).
Selagi AllahTa’ala menurunkan Kitab-Kitab lain kepada selain Nabi Muhammad saw., seperti Taurat kepada Nabi Musa Alaihi Sallam, dan Injil Kepada Nabi Isa Alaihi Sallam, maka tidak bisa dipungkiri, bahwa Allah Ta’ala juga menurunkan Al-Qur’an, sebagaimana Dia menurunkan Kitab-Kitab sebelumnya. Apakah akal memustahilkan penurunan Al-Qur’an, dan menolaknya? Tidak, justru akal mewajibkan turunnya Al-Qur’an, dan mengharuskannya.
Ramalan-ramalan Al-Qur’an terbukti terjadi persis seperti yang diramalkan Al-Qur’an dan kisal-kisahnya juga terjadi persis seperti diceritakan Al-Qur’an. Selain itu, hukum-hukumnya, syari’at-syari’atnya, dan undang-undangnya dipraktekkan kemudian berhasil mewujudkan apa yang diinginkannya, yaitu, keamanan, kejanyaan kemuliaan dan ilmu. Ini dibuktikan oleh sejarah negara khulafa’ur rasyidin.
Setelah ini semua, dalil apa lagi yang diminta untuk membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala, dan wahyu-Nya yang Dia turunkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, penutup para nabi dan penutup para Rasul-Nya?
Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 27-31.
Post a Comment