Al-Mahdi yang Dinantikan di akhir zaman

imam mahdi
Oleh: Zulfahmi, MA, Alumnus University of Malaya
SEJARAH umat manusia dari semenjak nabi-nabi terdahulu selalu di liputi kehidupan yang berputar ibarat roda, sejarah umat manusia kadang hidup dalam keadaan amam dan sejahtera, disaat umat manusia taat dan patuh kepada Allah serta tidak menyekutukannya.
Tapi kadangkala juga sejarah umat manusia dihinggapi masa masa suram, penyiksaan sehingga hidup jauh dari rasa aman. Inilah masa yang dilalu oleh manusia. Manakala mereka taat dan patuh serta tidak menyekutukannya, Allah berikan hidup rasa aman dan tentram, tapi disaat mereka ingkar dan menyekutukanNya ditimpakan rasa takut, tidak aman dan ditindas oleh kaum lain yang lebih berkuasa.
Kita bisa mengambil i’tibar dari kaum Yahudi mulai dari masa perbudakan di mesir hingga perbudakan di negeri Babilon. Di saat kaum Yahudi masih taat dan tunduk kepada Allah dan tidak menyekutukannya, maka Allah memberikan kekuasaan kepada mereka sebagaimana pada masa kerajaan Nabi Sulaiman dan Daud as. Kemudian di saat kaum Yahudi mulai ingkar kepada Allah maka Allah menghancurkan mereka. Sebagimana firman Allah surah al-Isra’ ayat 5: “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.”
Allah mengirim pasukan Bukhtanshar Raja Babilon yang lebih berkuasa untuk menghancurkan kekuasaan kaum Yahudi. Sehingga kaum Yahudi diperbudak di negeri Babilon. Dan dalam keadaan ketakutan tersebut Allah memperingatkan kaum Yahudi untuk bertaubat dan Menjanjikan kepada kaum Yahudi bahwa mereka akan mendapatkan kembali rasa aman, tentram serta akan mengutus seorang penyelamat yaitu al-Masih. Akan tetapi manakala al-masih diutus ternyata hanya sedikit kaum Yahudi beriman kepadanya padahal mereka pada mulanya begitu mengharapkan kedatangannnya. Mereka yang beriman kepada a-Masih kemudian dikenal dengan kaum Nasrani.
Maka begitu juga dengan umat Islam, pada awal permulaan sejarah umat Islam ialah generasi para sahabat dan tabiin mereka merupakan orang-orang taat dan patuh kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, pada masa itu kekuasaan Islam ditakuti di seluruh penjuru dunia. Namun keadaan seperti itu tidak selamanya diberikan kepada umat Islam. disaat umat Islam tidak lagi taat dan patuh kepada Allah serta mulai menyekutukanNya, maka Allah mendatangkan kekuasaan lain lebih berkuasa dan menghancurkan kekuasaan Islam.
Ini ditandai dengan runtuhnya khilafah turki usmaniyyah pada tahun 1924 M. Pada saat itulah Allah mencabut rasa aman, dan memberikan rasa takut, mulailah umat Islam menjadi sasaran orang kafir, seluruh negara yang berpenduduk mayoritas muslim di jajah oleh orang-orang kafir, lihatlah apa yang terjadi dengan Palestina hingga hari ini, kemudian Afghanistan, Iraq dan Suriah. Pembaitaan terjadi di mana-mana sehingga orang-orang yang membela kehormatan Islam diberi label sebagai teroris.
Tetapi Allah telah memberi kabar gembira melalui RasulNya bahwa umat Islam akan diutus seorang penyelamat yang akan membawa masa-masa kelam menuju kepada masa kejayaan yang dulunya penuh dengan kezaliman Rasulullah SAW bersabda: “Al-Mahdi dari (keturunan)ku. Ia ajla aljabhah dan aqna’ hidungnya. Ia akan memenuhi bumi dengan kebenaran dan keadilan sebagaimana (sebelumnya) telah penuh dengan kedzhaliman dan aniaya. Ia akan memimpin kalian selama tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud)
Kedhaliman yang di alami oleh umat Islam tidak berlangsung selamanya, karena Allah telah menjanjikan seorang penyelamat yang akan membawa umat Islam kepada masa kejayaan kembali. Tetapi perlu di ingat bahwa peralihan masa kegelapan kepada masa kejayaan bukan ibarat membalik telapak tangan. Hal ini Allah akan menguji umat Islam sebagaimana kaum Yahudi diuji di saat menyambut sang penyelamat mereka yaitu al-Masih yang lahir dalam keadaan tanpa ayah.
Sehingga kebanyakan para pendeta Yahudi menuduh al-Masih sebagai anak zina. Jadi akhirnya mereka menolaknya, hanya sedikit sekali yang menerimanya. Sejarah akan berulang kembali sama seperti kaum Yahudi, umat Islam yang pada mulanya menginginkan kedatangan al-Mahdi tapi akhirnya akan menolak hanya dengan satu propaganda media-media kuffar dengan tuduhan bahwa al-Mahdi adalah teroris yang akan mengancam perdamaian dunia.
Hal ini tidak bisa kita pungkiri mengingat mayoritas umat Islam hari ini diseluruh Negara yang mayoritas Islam tidak terkecuali para ulama dengan secara tegas menolak para mujahidin dengan sebutan khawarij, padahal Rasulullah telah memberitahukan bahwa sebelum kedatangan al-mahdi Allah telah terlebih dahulu mendatangkan tentaranya untuk menyambut al-Mahdi dan memberi dukungan padanya. Dari Tsauban Rasulullah SAW bersabda: apabila kamu melihat panji hitam telah berkibar di khurasan maka bergabunglah karena sesungguhnya mereka adalah pasukan khalifatullah al-mahdi (HR. Ahmad)
Para ahli sejarah sepakat menyatakan bahwa jantungnya Khurasan adalah Afhanistan. Di Afghanistan inilah sekarang munculnya satu pasukan yang mempunyai cirri-ciri sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah SAW. bahwa mereka adalah pasukan yang membawa panji hitam yaitu bendera hitam yang dituliskan kalimat tauhid yang merupakan bendera Rasulullah SAW. Didalam hadis yang lain dijelaskan:Dari Abu Hurayrah, ia berkata : Bersabda Rasulullah SAW : “Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam, dimana tidak ada satupun yang dapat mengusirnya hingga ia tertancap di Iliya (Baitul maqdis).” (HR. Tirmidhi)
Pasukan Panji hitam dari Khurasan hari ini di kenal dengan nama Taliban, kekuatan mereka di akui oleh musuh-musuh, tidak ada yang dapat mengusir mereka dari sejak penjajahan Uni Soviet pada tahun 1979 M sampai dengan 1989 M yang berlansung selama sepuluh tahun ahkirnya uni Soviet kalah hingga runtuhnya Negara tersebut.
Kemudian penjajahan dilanjutkan oleh Amerika dan sekutunya pada tahun 2001 M sudah hampir dua belas tahun lebih dan direncanakan 2014 M pasukan amerika di tarik dari Afghanistan. Hal ini telah menyebabkan krisis ekonomi Negara Amerika yang berkepanjangan, sekarang tanda-tanda keruntuhan Amerika sudah di depan mata dengan terjadinya shut down pemerintahan Amerika baru-baru ini.
Al-Mahdi adalah manusia biasa yang tidak mungkin mengubah dunia yang penuh dengan kedhaliman tanpa ada dukungan dari tentara-tentaranya yang lebih dulu dipersiapkan oleh Allah SWT. Di saat pasukan al-Mahdi dengan mati-matian mempertahankan sistem Islam dan memerangi sistem demokrasi (kufur) tapi mayoritas umat Islam malah mendukung sistem tersebut dan mencela orang yang menolak sistem demokrasi (kufur) dengan teroris.
Maka sudah sangat jelas sekali mereka akan membenci al-Mahdi karena al-Mahdi akan menghancurkan sistem demokrasi dan menegakkan sistem khilafah yang akan menghancurkan berhala-berhala nasionalisme, inilah yang menyebabkan mayoritas umat Islam akan membenci al-Mahdi. Sungguh suatu perkara yang sangat aneh disaat Negara yang mempromosikan demokrasi malah ditentang oleh rakyat sendiri. Tapi sangat berbeda dengan negara yang katanya mayoritas muslim malah menggembor-gemborkan demokrasi disertai fatwa-fatwa ulama seperti haram golput. Inilah cikal bakal para penentang al-Mahdi yang kemunculannya sudah sangat dekat. Wallahua’lam. [catatan kuliahku]

Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget